Monday, March 14, 2011

Gadis berbalut jilbab yang anggun
Matanya seakan menarik sejuta pesona
Senyumnya seakan dekat dengan malaikat
Suaranya seperti bidadari yang mengagungkan syair cinta Rasulullah
Gadis itu duduk sendiri melihat hujan malam itu
Diam tanpa menghiraukan lingkungannya
Aku terpaku di antara anak muda yang menunggu hujan reda
Melihat Gadis itu mencari  erti yang dimaksud
Aku tak tahan melihat dia
Mengertikan apa yang terdetik dihatinya
Aku hanya bisa membatin ”lihatlah aku yang merindukanmu”
Namun angin pun tak sanggup menembus rinduku untuknya
Andai dia tahu hujan adalah perwakilan air mataku
Mungkin dia akan kasihan atau malah sebaliknya
Andai dia membenciku aku tak akan membencinya
Aku akan berdoa untuknya meskipun aku hamba yang perlu didoakan
Semakin lama aku melihat gadis anggun itu
Perasaan halus ini tak mampu menahan rintihan kesedihan
Aku pun pergi meninggalkan tempat itu tanpa sedikitpun memandangnya
Walau dihatiku merasa ”dia membenciku”
Aku berlari melawan hujan mengejar arah tak pasti
Dua kalimat aku adu ke langit yang menitiskan hujan
Ya Rabb jikalau ini karunia dekatkanlah aku dengan dia
Ya Rabb jikalau ini cobaan, maka berilah kesabaran dan keikhlasan tanpa batas
Aku tak mau menyelaminya lebih dalam
Hatiku akan kukembalikan ke khittahnya
Cukup aku mengkaguminya rasanya sudah cukup
Cukup aku melihatnya setiap hari itu sudah cukup
Aku tersedar aku tak boleh berharap lebih
Yang kuharap hanya keampunanMU, redhaMU
Ya Allah penguasa alam semesta
Berikan aku kesedaran yang terlampau buta akan cinta dunia dan nafsu

No comments:

Post a Comment